Senin, 23 Januari 2017

ALI SYARIATI : Cinta dan Raushan Fikr


"Cinta adalah memberi bukan mengambil atau kompensasi. Cinta adalah memilih dirinya mati agar yang lain dapat hidup, agar sesuatu cita – cita menang, agar suatu impian menjadi kenyataan". (Ali Syariati).

Inilah cinta dalam pandangan seorang tokoh Revolusioner Ali Syariati. Bagi syariati, bahwa cinta itu adalah keikhlasan tampa membutuhkan imbalan, agar cita cita kebenaran dapat tercapai, para pecinta menjadi kekuatan pembebas dari determinasi ideologi-ideologi multitheism yang menindas. Cinta seperti inilah yang dikatakan Syariati adalah suatu cinta pembebasan yang dimiliki oleh manusia Raushan Fikr.

Bagi syariati Raushan Fikr adalah model manusia yang diidealkan oleh Ali Syari'ati untuk memimpin masyarakat menuju revolusi. Raushan Fikr adalah pemikir tercerahkan yang mengikuti ideologi yang dipilihnya secara sadar. Ideologi akan membimbingnya kepada pewujudan tujuan ideologi tersebut, ia akan memimpin gerakan progresif dalam sejarah dan menyadarkan umat terhadap kenyataan kehidupan. Ia akan memprakarsai gerakan revolusioner untuk merombak stagnasi. Sebagaimana rasul-rasul selalu muncul untuk mengubah sejarah dan menciptakan sejarah baru. Memulai gerakan dan menciptakan revolusi sistemik. Manusia Raushan Fikr memiliki karakteristik memahami situasi, merasakan desakan untuk memberi tujuan yang tepat dalam menyebarkan gaya hidup moralitas dan monastis, anti status quo, konsumerisme, hedonisme dan segala kebuntuan filosofis, menuju masyarakat yang mampu memaknai hidup, konteks, dan realitas masyarakat.


Raushan Fikr merupakan kunci bagi perubahan, oleh karenanya sulit diharapkan terciptanya perubahan tanpa peranan mereka. Merekalah pembangun jalinan yang meninggalkan isolasi menara gading dan turun dalam masyarakat. Mereka adalah katalis yang meradikalisasi massa yang tidur panjang menuju gerakan melawan penindas. Hanya ketika dikatalisasi oleh Raushan Fikr masyarakat dapat mencapai lompatan kreatif yang besar menuju peradaban baru. Pemikir tercerahkan adalah aktivis yang meyakini sungguh-sungguh dalam ideologi mereka dan menginginkan syahid demi perjuangan tersebut. Misi yang dilancarkan mereka adalah untuk memandu “massa yang tertidur dan bebal” dengan mengidentifikasi masalah riil berupa kemunduran masyarakat..


Sumber

0 komentar:

Posting Komentar