Presiden pertama Republik Indonesia Soekarno dalam Pidato Trisakti tahun 1963 menegaskan:
- Berdaulat secara politik
- Berdikari secara ekonomi
- Berkepribadian secara sosial budaya
Inilah suatu konsep yang
sempat di keluarkan oleh Presiden pertama Indonesia yaitu Soekarno atau lebih
di kenal dengan sebutan Bung Karno. Bung Karno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada tanggal 6 Juni 1901 dari
pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo dengan Ida Ayu Nyoman Rai. Ayah Soekarno adalah seorang guru. Raden Soekemi bertemu
dengan Ida Ayu ketika dia mengajar di Sekolah Dasar Pribumi Singaraja, Bali. Soekarno
hanya menghabiskan sedikit masa kecilnya dengan orangtuanya hingga akhirnya dia
tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.
Pengaruh Soekarno pada sejarah Indonesia besar
sekali, tidak mungkin orang memungkiri. Ir.Soekarno memang orang yang luar
biasa. Soekarno juga dikenal sebagai seorang pemimpin
yang bijaksana dan sangat berbakat dalam berpolitik, beliau juga dikenal
sebagai seorang orator ulung yang handal, pidatonya selalu menggelegar dan kata
kata motivasinya mampu membangunkan jiwa-jiwa para pejuang terbakar dalam api
semangat yang hebat untuk melawan segala bentuk ketidak-adilan dan penjajahan.
Trisakti adalah satu konsep pemikiran radikal
Bung Karno karena dengan pemikiran tersebut jiwa dan semangat kebangsaan
nasionalis Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang
ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya adalah inti dari ajaran Bung Karno
yang disebut Trisakti. Pada masa pemerintahannya, konsep pemikiran Trisakti ini
dijadikan prinsip oleh Bung Karno untuk membangun bangsa dan negara Indonesia
ketika itu.
Fidel Castro mengatakan dengan tegas, dirinya adalah murid Bung Karno. Itu dikemukakannya sendiri kepada Bung Karno,ketika dua tokoh Gerakan Nonblok ini bertemu, dan kepada Adam Malik ketika almarhum menjabat sebagai Menteri Luar Negeri RI. Secara terbuka Castro menegaskan bahwa dirinya telah mengadopsi ajaran-ajaran Presiden RI pertama itu untuk dijadikan acuan guna memimpin negaranya.
Ajaran Soekarno yang diadopsi oleh Fidel Castro
dalam konteks Kuba adalah ajaran Trisakti. Yang menarik adalah bahwa Fidel
Castro mengadopsi dan menerapkan prinsip Soekarno itu secara konsisten dan
tegar dalam seluruh sistem pemerintahannya. Konsistensi yang paling kentara
adalah menolak segala bentuk imperialisme dan kapitalisme yang merupakan
pendiktean oleh Barat tentang ekonomi, politik dan budaya. Castro sangat jelas
menolak kehadiran dan campur tangan IMF dalam negaranya, bahkan menyerukan agar
lembaga pendanaan kapitalis internasional yang menindas negara-negara
berkembang itu semestinya dibubarkan dan dihentikan perannya. Ini merupakan
wujud pelaksanaan Trisakti yang konsisten oleh Castro dalam konteks Kuba, yakni
kemandirian dalam politik, berdikari dalam ekonomi dan berkepribadian dalam
kebudayaan. Kekuatan ekonomi sendiri merupakan landasan bagi pemerintah Kuba
untuk membangun negara dan rakyatnya. Tidak ada hutang luar negeri yang
diterima sebagai landasan, sehingga tak ada kewajiban cicilan bunga hutang yang
tinggi yang harus dibayar oleh pemerintah Kuba. Seluruh pendapatan negara
dialokasikan pertama-tama untuk belanja tunjangan sosial, dan kedua untuk
belanja pendidikan. Kepentingan lain berada dalam urutan prioritas berikutnya.
Karena berdikari dalam bidang ekonomi, Kuba telah mampu mempertahankan
kedaulatan dalam bidang politik dan kedaulatan dalam kebudayaan nasionalnya.
0 komentar:
Posting Komentar